Tuesday 27 November 2012

Nasihat Sang Ayah

Oleh Syaikh DR. Aidh bin Abdullah al Qarni

Ini wasiat untuk anak-anakku.

Inilah hadiah paling mulia. Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. Anak-anakku, sembahlah Allah, tidak ada Tuhan untuk kalian kecuali Dia. Siapa pun yang menyembah-Nya, maka Allah akan menjadi Penolong dan memenangkannya. Setiap kalian dengar perkataan dari pemilik syafaat-Rasulullah saw-katakanlah, “Ku dengar dan ku taati.”


Aku wasiatkan kalian, berbaktilah pada ibu dan ayah. Aku mencegah kalian dari sikap membangkang, menyia-nyiakan waktu shalat, dan mengikuti syahwat. Demi Allah, Allah menjauhi para pendendang lagu dan meninggalkan para pemimpi kosong. 

Ketahuilah, kalian telah mendapat pedoman dan penerang. Maka, hormatilah simbol-simbol agama, karena itu pertanda takwa kepada Rabb semesta. Bersiaplah untuk pergi meninggalkan dunia. Menghadap Raja Yang Mulia. Sungguh kalian akan datang menghadap-Nya tidak lama. 

Jika kalian dengar azan, penuhilah seruan Ar Rahman. Tak ada apa pun setelah azan, tak ada aktifitas dan tak ada kesibukan. Hanya pergi ke Rumah Allah Sang Pemilik Kemuliaan. Kalian telah diseru, maka penuhilah seruan itu. Dengan hati penuh kesadaran. Sungguh aku khawatirkan orang yang meremehkan takbiratul ihram bersama imam, jika ternyata Allah menghalangi pertolongan untuknya dan ia tidak diantar hingga akhir tujuan.

Ketahuilah, orang yang menyertai si fasiq sama dengan merusak perjanjian. Allah akan mengujinya dengan kemunafikan.Jangan kalian katakan, kini kami masih muda belia. Berapa banyak pedang yang tumpul dan petarung yang tersungkur. Hingga datang kebinasaan yang bisa melemparkannya ke dalam kubur. Ingatlah malam yang pagi harinya adalah hari kiamat. 

Tak terbayang betapa besar kepedihan dan penyesalan. Ingatlah malam pertama dalam kubur. Tidak ada Tuhan kecuali Allah, betapa dahsyatnya permasalahan saat itu. Malam tanpa teman dan tiada pendamping. Mengguncangkan hati. Ketakutan yang begitu menusuk. Tanpa kawan, tanpa teman. Kalian telah ditinggal sendirian oleh mereka yang dicinta dan semua sahabat. Mereka lucuti pakaian kalian. Mereka terlentangkan kalian di atas tanah. Harta benda setelah kepergian kalian dibagi-bagi. Rumah-rumah yang kalian tinggali telah ditempati orang lain. Isteri-isteri kalian mungkin menikah lagi. Maka, di manakan hati dan pikiran kalian?

Tamballah hati dengan istighfar. Karena hati telah terkoyak oleh tangan-tangan dosa besar. Cucilah hati dengan air mata dari debu-debu dosa. Kembalilah pada Yang Mengetahui Hati. Diamlah. Tinggallah di rumah. Ridha lah dengan makanan yang ada. Itu sesungguhnya sudah cukup untuk siapapun yang pasti mati. 

Peliharalah takbiratul ihram. Jaga kelapangan hati dari dosa. Perbaiki makanan. Bersika p baik dengan semua makhluk. Sucikan hati dari dendam. Peganglah sunnah. Berlarilah dari fitnah. Pasti kalian dapatkan pertolongan-Nya di saat ujian.

Semulia-mulia mahkota, adalah mahkota agama. Semulia-mulia pakaian adalah pakaian yang melindungi. Kejujuran dan amanah. Pakaian riya adalah pakaian yang rapuh. Selendang kesombongan adalah selendang yang mudah terkoyak. Mengerjakan sunnah, adalah jalan menuju jannah. Menemani para pelaku kejahatan dan pelaku dosa, selalu membawa kerugian dan penyesalan. Mereka adalah penyeru ke neraka.

Semua pakaian akan lusuh kecuali pakaian takwa. Barangsiapa yang di dunianya celaka karena melawan Tuannya, maka di akhiratnya ia akan lebih sengsara dan celaka. Tertawanlah orang yang ditawan oleh hawa nafsunya. Terhinalah orang yang melawan Tuannya. Bangkrutlah orang yang miskin amalnya. Kalian wahai anak-anakku, bersabarlah atas musibah. Tegarlah menghadapi cobaan derita. Berpalinglah dari amarah. Perbaikilah permohonan. Ikhlas dalam ketaatan. Zuhud dan qana’ah-lah.

Ketahuilah, dosa mempunyai penghapusnya. Kebaikan yang akan menghilangkan keburukan. Tak ada yang lebih berguna kecuali amal-amal shaleh. Tak ada yang lebih berbahaya kecuali dosa-dosa besar. Hati ini mempunyai pemantau. Amal-amal ini juga tercatat dan terhitung. Tak ada yang bisa menyelamatkanmu dari neraka, kecuali taat kepada Allah Yang Maha Gagah dan Maha Penerima Taubat. Tak ada yang bisa menyelamatkanmu dari neraka, kecuali mengikuti al Mukhtaar (yang dipilih; Rasulullah saw).

Pelihara diri dari meminta-minta kepada manusia. Jangan putus asa karena apa yang mereka miliki. Carilah ilmu karena sesungguhnya ituiah sebaik-baik yang dicari. Itulah semulia-mulia pemberian. Ituiah setinggi-tinggi kedudukan. Hiasilah dia dengan amal, takut kepada ajal, berpegang kepada apa yang telah diturunkan Allah. Manusia tidak meminta rejeki dari kalian. Tapi mereka hanya mengharap akhlak yang bagus dari kalian.
Aku wasiatkan kalian untuk dzikir. Di setiap dua tepi dalam satu hari. Ituiah ibadah orang-orang yang berbakti. jangan pernah jauhkan Al-Qur’an meski satu hari. Karena ia adalah obat kegelisahan dan kesedihan. Dua rakaat di waktu sahur adalah lebih baik dari bumi dan seisinya yang disinari matahari dan rembulan. Muliakanlah orang tua. Sayangilah yang lebih kecil.

Bertemanlah dengan orang-orang shaleh. Cintailah orang-orang yang menang. Jangan pernah kecilkan kemaksiatan. Senantiasalah beristighfar setiap waktu. Karena istighfar adalah kunci keridhaan Rabbul Alamin. Karena istighfar adalah kekuatan yang mengokohkan kalian dalam setiap bencana. Maka, barangsiapa yang merasa tidak dipantau, tidak ditakutkan oleh tumbuhnya uban, tidak khawatir dengan aib, dia tidak pernah mendapat bagian keutamaan.

Celakalah orang yang tertipu oleh dunianya. Terpedaya oleh mimpi dan harapan kosongnya. Terkapar ojeh hawa nafsunya. Beruntunglah hamba yang jika diberi nikmat bersyukur, jika diuji kesulitan bersabar. Jika melakukan dosa, istighfar.

Semoga Allah memelihara kalian dengan agama-Nya. Semoga Allah melindungi kalian dari bisikan syaitan.

Sumber: Tarbawi Edisi 131 Th. 7/Rabi’ul Akhir 1427 H/11 Mei 2006 M

No comments:

Post a Comment