BY HASNA ROIHAN NAFFISAH, EDITING SITI CHAIRUNNISA
Ternyata, membuat boneka horta itu asyik, ya. Meskipun dibutuhkan kreativitas dan ketelitian. Namun, kita jadi mendapat pengalaman baru dan wawasan kita bertambah. Aku tak akan lupakan hari ini. Semoga hari ini menjadi sebuah kisah klasik yang indah untuk dikenang di masa yang akan datang.
Beberapa Jepretan Fotonya...
Hari ini adalah hari Sabtu. Aku
menggeliat di balik selimut. Rasanya ada yang aneh. Oh, ya! Hari Sabtu yang
biasanya hari libur, tapi hari ini tidak. Aku sebagai anak KIR (Kelompok Ilmiah
Remaja) akan melakukan pelatihan membuat boneka horta. Di semester dua ini
fokus kami di KIR adalah membuat karya tulis tentang Boneka Horta. Boneka Horta adalah suatu media
tanam dari serbuk kayu berbentuk boneka yang apabila disiram setiap hari pada
bagian atas kepalanya akan ditumbuhi rambut berupa rumput hijau.
Huaam Aku bangkit dari ranjangku. Setelah
sholat shubuh, aku menghampiri laptopku. Lalu, aku mencetak karya tulis “BONEKA
HORTA” yang sudah kubuat beberapa hari lalu. Aku melihat hasilnya. Lumayan.
Hanya saja, ada beberapa gambar yang sedikit buram. Tapi, biarlah. Tidak
mungkin aku mengulang kembali sementara waktu mengejar, bukan?
Setelah itu, aku mandi. Aku
mengambil baju yang sudah kusiapkan semalam. Lalu, aku sarapan dengan sebuah
sup ayam sisa tadi malam.
Setelah selesai makan, aku
menyiapkan barang-barang untuk pelatihan nanti. Yang perlu dibawa adalah lem
uhu kuning, gunting, dan kain flanel. Setelah semua siap, aku melihat jam.
Ternyata masih pukul 08.10 pagi! Sedangkan pelatihan akan dilakukan pada jam
09.00 pagi. Tampaknya aku “kepagian”.
Aku terduduk di sofa ruang tamu.
Sambil menunggu, aku membaca sebuah novel. Tiba-tiba, terbersit rasa malas
untuk mengikuti pelatihan. Bagaimana kalau nanti tidak ada yang datang?
Bagaimana kalau tidak jadi ada pelatihan? Tapi aku buang jauh-jauh pikiran
itu. Sebagai anak KIR harus menepati janji, dong! Itulah sifat seorang remaja
ilmiah seperti aku.
Beberapa saat kemudian, tepat pada
jam 08.50, aku berangkat ke sekolah menggunakan sepeda. Kira-kira waktu yang
dibutuhkan untuk pergi dari rumah ke sekolah menggunakan sepeda adalah 2-3
menit.
Sesampainya di sekolah karena
haus, aku memutuskan untuk membeli minum. Tapi, sayang sekali kantin tidak
buka. Akhirnya, aku kembali ke gedung SMP. Tunggu, tampaknya ada seseorang yang
familiar di dalam gor. Aha! Itu dia guru KIR!
Aku masuk ke dalam gor dan mengucapkan
salam. Aku mengumpulkan karya tulis. Lalu, aku mengisi absen yang ada. Kulihat,
baru beberapa saja yang datang.
Di pelatihan ini, ada dua orang
pembimbing bernama kang Gigin dan kang Agus (alumni kampus IPB Bogor sekaligus pendiri kios Horta). Dalam
penjelasannya serbuk gergaji yang dipakai sebagai bahan dasar boneka horta ini,
sebagian memiliki zat yang tidak bersahabat. Apabila dibakar, maka akan
mencemari udara. Sedangkan apabila dibiarkan tercecer atau dialirkan bersama
air, maka akan mencemari tanah dan air. Ingat juga teman Rumput yang tumbuh di kepala boneka horta
akan menghasilkan Oksigen jadi adem deh. Oleh karena itu, satu kali saja kita
membuat boneka horta, maka kita sudah membantu menyelamatkan lingkungan. Makin jatuh cinta nih ma Hort
Kami pun diberitahu cara
merawatnya, bagaimana menumbuhkan rumputnya, kemana arah rumput itu tumbuh,
bahkan kami diberitahu cara mengkreasikan rambut boneka horta (spike, mohak,
dll.
Setelah itu, kami diajarkan cara
membuat boneka horta. Kang Gigin dan kang Agus memberikan kepada kami bahan-bahan yang
dibutuhkan, yaitu, stocking yang sudah dimasukkan pupuk, serbuk gergaji, dan
bibit rumput; kain flanel; hiasan mata; hiasan pita; dan benang wol.
Jadi, stocking yang masih
berbentuk bundar, kita bentuk menjadi bermacam bentuk. Misalnya, kita akan
membuat kepala dan badan. Kepalanya, bagian yang ada bibit rumputnya, kita
pisahkan dengan badannya dengan benang
wol. Lalu, kita bisa membuat tangannya dan kakinya. Lalu, tinggal kita hias.
Aku membuat perempuan dengan
rambut konde. Sebenarnya mau membuat atlit. Tapi, karena sudah terlanjur dan
pegal, tidak apa-apa. Lagipula, ini pengalaman pertamaku.
Aku melihat-lihat boneka horta yang
lain. Ada yang membuat horta sapi, horta
babi, horta kero, horta superman, horta berdasi, horta doraemon, horta kura,
horta snowball dan masih banyak lagi. Semuanya lucu dan bagus.
Setelah selesai, guru KIR kami
memilih tiga terbaik. Yang terpilih, akan diberikan boneka horta dari pabrik
aslinya sebagai hadiah. Boneka yang terpilih yaitu:
1. Boneka gurita tapi kok kaya sarjana ya, coz
guritanya pake topi wisuda, Horta Gurita ini buatan ka Raihan 8A
2. Boneka
sebuah makhluk (aku tidak tahu namanya apa) memakai kacamata hitam seperti
batman, Horta kacamata ini karya temanku
Syafiq 7B
3. Boneka
horta sapi, aku yakin sapi ini pasti berjenis kelamin perempuan, coz ada pita unyu di tiap telinganya. Horta Sapi ini
kreasi ka Sheilla 8C
Lalu, guru KIR kami memberikan
hadiah kepada peserta terbaik, yaitu:
1. Peserta
yang datang paling awal , bagaimana
tidak acara mulai jam 09.00 tapi temanku
Syamil 7B sudah tiba pukul 07.30,
2. Peserta
yang memiliki karya tulis paling bagus dialah kakak kelas yaitu kak Sasadhara
8A, perintahnya kan, mengumpulkan sampai BAB III saja, namun ka ara menyelesaikannya
sampai BAB V
3. Peserta
yang paling mandiri. Dialah ka Athiyyah Nisrina saat pelatihan dia ada di
sampingku, ka Athiyyah mandiri dalam membuat boneka horta, tekun dan hebatnya
tidak
meminta bantuan kang Gigin dan kang Agus
Setelah penutupan, kami diberi
snack dan ramah tamah berfoto dengan kang Gigin dan kang
Agus, merapihkan GOR
yang berantakan dengan serbuk gergaji. Karena hari sudah terik,
aku segera
pulang ke rumah.
Ternyata, membuat boneka horta itu asyik, ya. Meskipun dibutuhkan kreativitas dan ketelitian. Namun, kita jadi mendapat pengalaman baru dan wawasan kita bertambah. Aku tak akan lupakan hari ini. Semoga hari ini menjadi sebuah kisah klasik yang indah untuk dikenang di masa yang akan datang.
Itu adalah pengalamanku mengikuti
pelatihan. Bagaimana denganmu?
Supported By :
1. Allah
SWT
2. Kios
boneka horta (Kang Salman, Kang Gigin, Kang Agus)
3. Bang
Upi, Bang Zae, Bang Manis
4. KIR
Community SMPIT Darul Abidin
|
|
|
No comments:
Post a Comment