Sunday, 31 March 2013

Asyiknya Membuat Boneka Horta

BY HASNA ROIHAN NAFFISAH, EDITING SITI CHAIRUNNISA

Hari ini adalah hari Sabtu. Aku menggeliat di balik selimut. Rasanya ada yang aneh. Oh, ya! Hari Sabtu yang biasanya hari libur, tapi hari ini tidak. Aku sebagai anak KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) akan melakukan pelatihan membuat boneka horta. Di semester dua ini fokus kami di KIR adalah membuat karya tulis tentang  Boneka Horta. Boneka Horta adalah suatu media tanam dari serbuk kayu berbentuk boneka yang apabila disiram setiap hari pada bagian atas kepalanya akan ditumbuhi rambut berupa rumput hijau.

Huaam Aku bangkit dari ranjangku. Setelah sholat shubuh, aku menghampiri laptopku. Lalu, aku mencetak karya tulis “BONEKA HORTA” yang sudah kubuat beberapa hari lalu. Aku melihat hasilnya. Lumayan. Hanya saja, ada beberapa gambar yang sedikit buram. Tapi, biarlah. Tidak mungkin aku mengulang kembali sementara waktu mengejar, bukan?

Setelah itu, aku mandi. Aku mengambil baju yang sudah kusiapkan semalam. Lalu, aku sarapan dengan sebuah sup ayam sisa tadi malam.

Setelah selesai makan, aku menyiapkan barang-barang untuk pelatihan nanti. Yang perlu dibawa adalah lem uhu kuning, gunting, dan kain flanel. Setelah semua siap, aku melihat jam. Ternyata masih pukul 08.10 pagi! Sedangkan pelatihan akan dilakukan pada jam 09.00 pagi. Tampaknya aku “kepagian”.

Aku terduduk di sofa ruang tamu. Sambil menunggu, aku membaca sebuah novel. Tiba-tiba, terbersit rasa malas untuk mengikuti pelatihan. Bagaimana kalau nanti tidak ada yang datang? Bagaimana kalau tidak jadi ada pelatihan? Tapi aku buang jauh-jauh pikiran itu. Sebagai anak KIR harus menepati janji, dong! Itulah sifat seorang remaja ilmiah seperti aku.

Beberapa saat kemudian, tepat pada jam 08.50, aku berangkat ke sekolah menggunakan sepeda. Kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk pergi dari rumah ke sekolah menggunakan sepeda adalah 2-3 menit.

Sesampainya di sekolah karena haus, aku memutuskan untuk membeli minum. Tapi, sayang sekali kantin tidak buka. Akhirnya, aku kembali ke gedung SMP. Tunggu, tampaknya ada seseorang yang familiar di dalam gor. Aha! Itu dia guru KIR!

Aku masuk ke dalam gor dan mengucapkan salam. Aku mengumpulkan karya tulis. Lalu, aku mengisi absen yang ada. Kulihat, baru beberapa saja yang datang.

Di pelatihan ini, ada dua orang pembimbing bernama kang Gigin dan kang Agus (alumni kampus IPB Bogor  sekaligus pendiri kios Horta). Dalam penjelasannya serbuk gergaji yang dipakai sebagai bahan dasar boneka horta ini, sebagian memiliki zat yang tidak bersahabat. Apabila dibakar, maka akan mencemari udara. Sedangkan apabila dibiarkan tercecer atau dialirkan bersama air, maka akan mencemari tanah dan air. Ingat juga teman  Rumput yang tumbuh di kepala boneka horta akan menghasilkan Oksigen jadi adem deh. Oleh karena itu, satu kali saja kita membuat boneka horta, maka kita sudah membantu menyelamatkan lingkungan.  Makin jatuh cinta nih ma Hort

Kami pun diberitahu cara merawatnya, bagaimana menumbuhkan rumputnya, kemana arah rumput itu tumbuh, bahkan kami diberitahu cara mengkreasikan rambut boneka horta (spike, mohak, dll.

Setelah itu, kami diajarkan cara membuat boneka horta. Kang Gigin dan kang Agus  memberikan kepada kami bahan-bahan yang dibutuhkan, yaitu, stocking yang sudah dimasukkan pupuk, serbuk gergaji, dan bibit rumput; kain flanel; hiasan mata; hiasan pita; dan benang wol.

Jadi, stocking yang masih berbentuk bundar, kita bentuk menjadi bermacam bentuk. Misalnya, kita akan membuat kepala dan badan. Kepalanya, bagian yang ada bibit rumputnya, kita pisahkan dengan  badannya dengan benang wol. Lalu, kita bisa membuat tangannya dan kakinya. Lalu, tinggal kita hias.

Aku membuat perempuan dengan rambut konde. Sebenarnya mau membuat atlit. Tapi, karena sudah terlanjur dan pegal, tidak apa-apa. Lagipula, ini pengalaman pertamaku.

Aku melihat-lihat boneka horta yang lain. Ada yang membuat horta  sapi, horta babi, horta kero, horta superman, horta berdasi, horta doraemon, horta kura, horta snowball  dan masih banyak lagi.  Semuanya lucu dan bagus.

Setelah selesai, guru KIR kami memilih tiga terbaik. Yang terpilih, akan diberikan boneka horta dari pabrik aslinya sebagai hadiah. Boneka yang terpilih yaitu:
1.   Boneka gurita tapi kok kaya sarjana ya, coz guritanya pake topi wisuda, Horta Gurita ini buatan ka Raihan 8A
2.   Boneka sebuah makhluk (aku tidak tahu namanya apa) memakai kacamata hitam seperti batman,  Horta kacamata ini karya temanku Syafiq 7B
3.  Boneka horta sapi, aku yakin sapi ini pasti berjenis kelamin perempuan, coz ada  pita unyu di tiap telinganya. Horta Sapi ini kreasi ka Sheilla 8C

Lalu, guru KIR kami memberikan hadiah kepada peserta terbaik, yaitu:
1.   Peserta  yang datang paling awal , bagaimana tidak acara mulai jam 09.00 tapi  temanku Syamil 7B sudah tiba pukul 07.30,
2.  Peserta yang memiliki karya tulis paling bagus dialah kakak kelas yaitu kak Sasadhara 8A, perintahnya kan, mengumpulkan sampai BAB III saja, namun ka ara menyelesaikannya sampai BAB V
3. Peserta yang paling mandiri. Dialah ka Athiyyah Nisrina saat pelatihan dia ada di
   sampingku, ka Athiyyah mandiri dalam membuat boneka horta, tekun dan hebatnya tidak
   meminta bantuan kang Gigin dan kang Agus

Setelah penutupan, kami diberi snack dan ramah tamah berfoto dengan kang Gigin dan kang
Agus, merapihkan GOR yang berantakan dengan serbuk gergaji. Karena hari sudah terik,
aku segera pulang ke rumah.

Ternyata, membuat boneka horta itu asyik, ya. Meskipun dibutuhkan kreativitas dan ketelitian. Namun, kita jadi mendapat pengalaman baru dan wawasan kita bertambah. Aku tak akan lupakan hari ini. Semoga hari ini menjadi sebuah kisah klasik yang indah untuk dikenang di masa yang akan datang.

Itu adalah pengalamanku mengikuti pelatihan. Bagaimana denganmu?
Supported By :

1.       Allah SWT
2.       Kios boneka horta (Kang Salman, Kang Gigin, Kang Agus)
3.       Bang Upi, Bang Zae, Bang Manis
4.       KIR Community SMPIT Darul Abidin

Beberapa Jepretan Fotonya...






No comments:

Post a Comment