Sunday, 20 March 2011

The Lovely Darbi Part One

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah.
Ini cerita tentang telah ‘terdamparnya’ 10 bulan diriku di SMP IT Darbi.

Berawal dari sebuah niat yang ingin menjadikan diri ini lebih baik dari tahun sebelumnya, dari bulan sebelumnya, dan dari hari-hari sebelumnya.

Hmm...kehidupan seperti apa yang akan ku jalani di unit ini? Cetak biru tertulis sudah ku buat, semudah menuliskah ketika melaksanakannya? Bagaimana dengan tim pimpinan yang belum saling mengenal?bagaimana dengan guru-gurunya? Hai...lalu bagaimana dengan siswa-siswanya? Sama ‘mudah’kah dengan anak usia SD yang selama ini ku geluti?

Warna pertama kutemui juga, indah dan membahagiakan karena teman-teman pimpinan adalah orang-orang luar biasa yang begitu mudah menerima ide-ide baru. Diskusi-diskusi yang mengalir begitu mengikat hati, keterbukaan menjadi komitmen utama.

Warna kedua, membuat tersadar kalau setiap unit unik, ruang guru yang hampir selalu kosong kecuali terusir dari kelasnya karena digunakan try out dan guru-guru yang asyik di ruangannya menyiapkan diri untuk menyambut kelas pindah berikutnya.

Warna ketiga,membuat semakin tersadar harus lebih banyak belajar karena ternyata siswa SMP berbeda sekali dengan siswa SD terlebih lagi TK. Padahal sudah jauh-jauh hari dibekali pemahaman oleh Ibu Inung jika di usia SMP ini secara psikologis memang usia yang perlu perhatian dan energi khusus, toh tetap saja kekagetan itu selalu terekspresikan dengan jelas. Mereka lebih terbuka menyampaikan kesukaan dan ketidaksukaannya terhadap sekolah. Di facebook, pendapat tentang sikap dan cara mengajar guru menjadi obrolan terbuka. Sering kali dengan pemilihan kata-kata yang tidak layak tayang. Bahkan ketika sumbatan komunikasi coba dibuka dengan fasilitas kotak surat, menggunakan kalimat-kalimat yang memaksakan keinginan menjadi pilihan di awal waktu. Seiring perjalanan pilihan-pilihan kalimat menjadi lebih santun. Isi surat-surat  mereka luar biasa, mengingatkan temannya tentang pacaran yang akan menjauhkan kasih sayang Alloh Swt , menyemangati guru-guru untuk mau menjadi guru yang tidak membosankan bagi mereka menjadi  bagian-bagian ingatan yang indah.

 Warna keempat, pembuktian teori pemasaran. Akhirnya tiba juga saat-saat penerimaan siswa baru. Bismillah....16 alasan memilih SMP IT Darbi dijadikan bahan jualan yang membedakan dengan SMP lain. 16 Alasan yang memang telah bahu membahu oleh seluruh guru  dikomitmenkan untuk dilaksanakan paling tidak satu semester ke belakang. 16 alasan yang memberikan pengukuhan bahwa unit ini menjaminkan whatever their talent  we wil help them develop, sebagai kredo promosinya. Teringat saat pertama tim pimpinan promo di TMB sampai berkeringat karena semangatnya, setelah itu deg deg an menunggu respon...walaupun gemas juga ketika masih ada yang bertanya nilai nominal yang didapatkan jika membantu promo padahal sadar sekali dirinya berada dalam satu keluarga besar darul abidin... dan AHA, semuanya terbalas sudah karena keringat yang mengalir, deg-degan yang berdenyut dan gemas yang menyirnakan senyum mendapat imbalan yang lebih luar biasa. Jika ada teori pemasaran yang mengatakan hindari untuk mengecewakan walau pun itu seorang konsumen karena kekecewaan seorang konsumen bisa berarti 40 konsumen lain mengikutinya,maka yang terjadi pada PMB tahun ini adalah kebalikannya. Kepuasan satu orang tua  murid telah membawa limpahan calon murid di SMP IT Darbi. Tanpa diminta dan tanpa disemangati, dengan kekuatan yang dimilikinya, orang tua tersebut melakukan promo yang menyemangati saudara, tetangga dan teman-temannya untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya ke SMP IT Darul Abidin bahkan bersedia bolak-balik mengantar saudara, tetangga dan teman-temannya untuk melihat lokasi dan menjadikan dirinya ‘tour guide’ di lokasi sekolah. Berkah yang sungguh-sungguh membahagiakan.   

Semakin tersadarkan dengan kalimatNya dalam surat Ar Rahman yang mengingatkan Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Jika 10 bulan yang lalu datang  dengan banyak pertanyaan, sungguh hari ini ku nikmati dan ku syukuri keberadaanku di unit ini. Kebahagiaan sepertinya memang harus menjadi pilihan dan bukan menunggu keadaan yang akan membahagiakan.

Hmm...di unit mana ya diriku tahun depan? 

 Keep Spirit,
The Lovely Darbiners!
Bundanya Zayyan

1 comment: