KBR68H - Wirausahawan
adalah penggerak ekonomi suatu negara. Idealnya, suatu negara memiliki 2
persen penduduk yang berprofesi sebagai wirausahawan. Dari data yang
dilansir oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Amerika
masih menjadi negara dengan rasio jumlah wirausahawan tertinggi yaitu
12% dari jumlah keseluruhan penduduk negara tersebut.
Cina dan Jepang menempati urutan
selanjutnya dengan rasio 10%. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
Ternyata, dari sekitar 230 juta penduduk negeri ini, hanya 564. 240 yang
berprofesi menjadi wirausahawan. Jumlah tersebut setara dengan 0,24%
dari jumlah total penduduk. Sangat jauh bahkan bila dibandingkan dengan
negara tetangga kita yaitu Singapura yang 7% penghuninya adalah
wirausahawan.
Bertolak dari fakta tersebut, Sekolah
Islam Terpadu Darul Abidin berupaya mencetak anak didiknya menjadi
pengusaha handal sedini mungkin. Tidak tanggung-tanggung, para siswa di
sekolah tersebut dididik menjadi wirausahawan semenjak Taman
kanak-kanak! Menurut Kepala Bagian Humas dan Relasi Sekolah Islam
Terpadu Darul Abidin Pepi Lisa Nindya, Sekolah Darul Abidin berupaya
mencetak generasi ramaja yang tidak hanya pintar dalam hal akademik
saja.
Menurut Kepala Sekolah SMP Darul Abidin,
Nurul Badriyah dirinya berniat mencetak generasi yang
kreatif,inovatif, dan mampu menetukan pilihan ketika beranjak dewasa.
Untuk itu, menurut Nurul di Darul Abidin, setiap siswa mulai dari jejang
TK sampai SMP disediakan berbagai kelas pilihan. Salah satu program
yang diterapkan kepada para siswa adalah E-day atau entrepreneur day
yaitu hari dimana setiap siswa diharuskan membuat proposal usaha dengan
tema tertentu. “Misalnya usaha dengan tema makanan dari singkong dan
umbi-umbian.” Lanjut Nurul.
Program E-day menurut Nurul melibatkan
para siswa dari mulai perencanaan hingga penjualan produk yang mereka
buat sendiri. “Bahkan mereka juga diajarkan untuk berpromosi.” Imbuh
Nurul. Hal tersebut dilakukan tidak lain untuk melatih mental bersaing
dari para siswa. Alih-alih membebani siswa, program tersebut menurut
Pepi justru disambut baik oleh siswa karena dikemas secara menyenangkan.
Pentingnya pengenalan kewirausahaan
sejak dini diamini oleh Didi Diarsa Anggota Komunitas Wirausaha Tangan
di Atas. Menurutnya, kewirausahaan merupakan pelajaran yang harus
dikenalkan kepada siswa sejak dini. “Di Amerika dan Inggris program
tersebut bahkan telah diperkenalkan sejak dekade 80-an.” tambahnya.
Untuk itu, dia berharap pemerintah dapat mengintegrasikan program
tersebut ke dalam kurikulum sehingga dapat diikuti oleh sekolah-sekolah
lain.
Source: KBR
No comments:
Post a Comment