SMPIT Darul Abidin - Depok
Mulai 1 Ramadhan 1443 H, SMPIT Darul Abidin melakukan transformasi pendidikan secara konseptual. Rutinitas belajar mengajar yang biasanya berkutat pada materi-materi pendidikan, dirubah sementara waktu dalam bentuk kegiatan-kegiatan pembangunan karatkter selama bulan ramadhan kali ini. Kegiatan tersebut kemudian di beri nama PELANGI DARBI (pesantren di bawah naungan langit SMPIT darul abidin).
Selama PELANGI DARBI para siswa mengikuti serangkain kegiatan harian maupun yang bersifat momentum. Adapun kegiatan harian tersebut diantaramya home room time bersama walas, penyampaian materi tentang dunia islam dan remaja islam, tadarus Al-Qur’an bersama unit BBQ, pembuatan kartu elektrik ucapan selamat lebaran bersama unit ICT, dan latihan drama untuk acara buka puasa bersama nantinya. Untuk kegiatan yang bersifat momentum di bulan ramadhan, para siswa dan orang tua diajak untuk berpartisipasi dalam acara bazar barbeku (barang bekas berkualitas) dengan memberi kupon seharga 60.000 rupiah dan menyumbangkan barang-barangnya ke sekolah untuk kemudian dimasukan ke dalam acara bazar.
Kegiatan home room time diadakan untuk membantu para wali kelas mengenal lebih dekat para siswanya secara psikologis. Di saat yang bersamaan observasi dilakukan oleh para wali kelas untuk membuat catatan-catatan khusus tentang siswanya dalam bentuk data kualitatif. Untuk kegiatan dunia islam dan remaja islam, tim guru telah menyiapkan sejumlah materi untuk disampaikan kepada siswa. Pada materi dunia islam, siswa disuguhkan sejumlah informasi tentang kondisi maupun keadaan saudara-saudara seiman mereka di bumi Palestina. Mengapa Palestina yang dipilih sebagai objeknya? Satu hal yang pasti, bahwasanya tragedi kemanusiaan “MAHA NAZI” masih berlangsung disana, siapa lagi kalau bukan zionis Israel yang berada di balik itu semua. Materi inilah yang kemudian diaktualisasikan dalam pertunjukan drama dengan judul One Love for Palestin yang akan dimainkan oleh seluruh siswa SMPIT Darul Abidin.
Materi remaja islam sendiri terfokus pada pengembangan karakter melalui proses pengenalan diri para siswa. Ada materi tentang bagaimana menjadi remaja islam yang baik dan materi tentang analisis SWOT dimana para siswa untuk mendata sendiri kelebihan dan kekurangan mereka secara umum untuk kemudian menemukan solusi selanjutnya agar berubah menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.
Sementara itu tadarus Al-Qur’an yang dilakukan oleh tim BBQ memuat sebuah misi pemetaan tentang hapalan dan tata cara baca Al-Qur’an para siswa. Dimana siswa pada akhirnya dibagi perkelompok berdasarkan kemampuannya tersebut untuk kemudian ditindaklanjuti oleh tim BBQ. Misalkan, apakah siswa ini masuk dalam program CAHAYA atau langsung masuk pada program membaca Al-Qur’an.
Tim ICT yang memang bertugas sebagai pusat ilmu pengetahuan dan teknologi di SMPIT Darul Abidin, melatih dan membimbing para siswa membuat kartu elektrik ucapan selamat lebaran dengan segala perangkat lunak yang dimilikinya. Indikator keberhasilan projek ini adalah setiap siswa dapat membuat dan mengirimkan kartu elektrik tersebut kepada orang tua mereka masing-masing, syukur-syukur nantinya kepada para kerabat, sanak family, dan sahabat-sahabatnya.
Seluruh kegiatan yang telah diuraikan di atas mencapai klimaksnya pada sebuah momentum acara pementasan drama One Love for Palestin yang diperankan oleh seluruh siswa SMPIT Darul Abidin. Tercatat, ini pementasan drama dengan durasi terlama yang memakan waktu kurang lebih 1 jam dan terbesar dari segi pemain yang memerankan drama ini, tidak kurang sebanyak 275 siswa terlibat di dalamnya. Agar pementasan drama ini berjalan baik, jauh sehari sebelumnya tim guru telah melakukan konsolidasi secara internal maupun secara eksternal dengan pihak HO (Head Office) dalam hal ini diwakili oleh Bunda Yessy. Hingga kemudian draf naskah yang diajukan mengalami beberapa kali perubahan terkait alur cerita dan hal-hal detail lainnya.
Setelah naskah cerita sudah siap, maka pendistribusian cerita dalam tiap chapter dilakukan. Berikut ini secara lengkap chapter per chapter yang menjadi bagian utuh dari sebuah cerita:
- Palestina di masa Umar bin Khatab
- Muslihat kaum zionis untuk menguasai dan menduduki bumi Palestina
- Serangan tentara Israel pada warga Palestina di pasar
- Serangan tentara Israel di pemukiman warga Palestina
- Gerakan perlawanan yang dikenal dengan intifadha
- Serangan beberapa hari tentara Israel di jalur Gaza yang membuka mata dunia
- Demo anti kebrutalan tentara Israel dan orasi pemebebasan bumi Palestina
- Konser amal untuk Palestina
Dengan kerja keras, totalitas, dan semangat Palestina yang dibawakan oleh para pemain (seluruh siswa) membuat pementasan drama One Love for Palestina berjalan sukses. Penonton dibawa dari adegan demi adegan dengan cepat dan emosi yang berbeda-beda, seakan masuk ke dalam adegan tersebut secara keseluruhan. Ini bisa dilihat dari mimik wajah penonton yang kadang tersenyum, merenung, berfikir, dan sedih serta bahasa tubuh mereka tentunya.
Oleh karena itu, di akhir catatan ini saya ingin mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Kepada bunda Yessy atas waktu dan diskusinya dalam menyempurnakan naskah drama. Kepada bu Endang (HO) yang selalu setia mengikuti setiap latihan drama dan memperhatikan hal-hal detail pada setiap adegan sehingga tim guru bisa memperbaiki hal-hal yang kurang. Kepada bu Nurul yang memberikan bimbingan dan arahan kepada tim guru dan para pemain. Kepada bu Inung yang mengkoordinasikan secara baik seluruh peserta sewaktu latihan maupun sebelum pementasan. Kepada tim guru: pak Wisnu dan bu Ruki yang membuat adegan ‘beku/berhenti’ di atas panggung, bu Fitri yang melatih tim padus dan melatih kepanikan saat adegan di pasar, pak Jumadi yang dengan kreatif membuat yel-yel dan kamera buatan dari kardus, pak ali dan bu epty untuk demo dan rekaman dialognya, pak Arif dan bu Ninis untuk adegan dramatisnya di panggung, bu Erika dan bu fefy untuk kreografi para pemain yang tampil optimal, bu Ria yang telah menjadi narator dan pembacaan puisinya, pak Doni yang banyak membantu di belakang panggung, pak Bimo yang mengorganisir siswa di kelasnya untuk adegan muslihat zionis dan adegan-adegan lucunya, bu Endang yang secara umum menjadi sutrada drama ini, bu Ranti untuk adegan Umar di bumi Palestina, dan bu Iin yang sedemikian rupa menampilkan secara langsung kejadian di rumah sakit. Dan juga untuk tim OB yang banyak membantu menyediakan ruangan aula tk, serta tim BBQ dan ICT yang telah membuat back ground yang sesuai dengan tematik drama itu sendiri. Terakhir, ucapan terima kasih yang tidak terhingga untuk para siswa 7 cordova A,B,C,D siswa kelas 8 Andalusia A,B,C,D dan siswa 9 Granada A,B,C. SALUT UNTUK KALIAN SEMUA.
Terima kasih, terima kasih, terima kasih. Inilah catatan kaki Pelangi Darbi yang bisa saya persembahkan, dari seorang guru Bahasa Indonesia untuk sekolahnya.
Berikut jepretan kameranya:.... Klik Gambar untuk memperbesar...
Photo: ICT File
No comments:
Post a Comment