Wednesday, 13 June 2012

SMPIT Darbi dan Karakter Permainan Tradisonal


by Imam Sapargo

Usai sudah Ujian Kenaikan Kelas (UKK) yang dilaksanakan selama seminggu berturut-turut di SMPIT Darbi. Tinggalkan dahulu rumus-rumus fisika dan kimia, kamus-kamus bahasa inggris dan bahasa arab, aljabar dan sudut-sudut matematis, hapalan-hapalan peristiwa bersejarah dan lapisan-lapisan yang menyelubungi bumi berupa udara ataupun air. Tinggalkan itu semua, biarkan ia menjadi catatan-catatan dalam buku yang kemudian dapat di baca kembali nanti. Karena ini saatnya untuk class meeting.
Class meeting kali ini berbeda dari biasanya. Jika disemester lalu kegiatan class meeting berupa kompetisi olahraga futsal atau basket dan keterampilan berbahasa inggris serta melukis tembok, kini class meeting dihadirkan dalam bentuk permainan-permainan tradisonal. Seperti lomba bakiak, catur jawa, galasin, enggrang, congklak, bekel, BT 7, prepet jengkol, dan lompat karet.

Yang menarik dari class meeting kali ini bukan hanya sewaktu pelaksanaannya, melainkan telah dimulau jauh hari sebelumnya. Dimana ketika daftar mata lomba yang telah disusun dan direncanakan oleh panitia diumumkan pada para siswa. Pertanyaan-pertanyaanpun timbul ke permukaan dari para siswa, “Kok gak ada futsal?”, “Cara mainnya bagaimana?”, dan “Permainan apa sih itu?”

Pertanyaan-pertanyaan itu begitu menggelitik dan menimbulkan sebuah interprestasi pemikirian. Dimana garis merah atas semua pertanyaan itu adalah anak-anak smp di zaman ini telah “terasing” dari permainan-permaian tradisonalnya, lebih jauh lagi dengan kebudayaannya. Merek lebih asik dengan games-games consule ataupun dari PC computer yang membuat mereka betah selama berjam-jam dalam sebuah ruangan hingga mereka enggan untuk bermain di luar rumah. Maka class meeting kali ini menjadi hal yang baru bagi sebagian dari mereka untuk berlomba dan bermain permainan tradisional.

Permainan bakiak adalah permainan yang terbuat dari sepasang kayu panjang yang menyerupai sebuah sendal kemudian dipasangkan ban karet hitam untuk pengait kaki para pemainnya. Jumlah pemain bakiak tidaklah baku, disesuaikan dengan jumlah peserta yang diinginkan. Untuk kegiatan ini setiap tim laki-laki ataupun perempuan terdiri dari 3 orang untuk sepasang bakiak. Dipermainan ini secara tidak langsung mengajarkan anak-anak untuk menyelaraskan diri mereka dengan teman-teman setim. Jika tidak selaras, tersandung dan jatuh adalah konsekuensinya. Sebuah nilai sederhana namun bermakna besar bagi mereka yang memainkannya. Adapun yang keluar sebagai pemenang dari lomba ini adalah kelas 7D untuk kategori tim putra dan kelas 8A utnuk kategori tim putri.

Adapula lomba permainan selanjutnya adalah Enggrang estafet. Maksudnya adalah masing-masing tim peserta lomba yang terdiri dari empat orang secara bergantian atau estafet berjalan menggunakan enggrang sampai titik finish yang telah ditentukan. Secara umum, permainan enggrang dibuat dari sepasang bambu yang kemudian dijadikan pijakan sekaligus pegangan para pemainnya. Namun demikian ada modifikasi sedikit untuk kegiatan class meeting di SMPIT Darbi, dimana enggrangnya dibuat dari sepasang batok kelapa yang dihubungkan dengan seutas tali rapiah. Keseimbangan dan keselarasan antara tangan kiri dan kanan serta kaki kiri dan kaki kanan diuji dalam permainan ini, dimana yang keluar sebagai juara adalah kelas 8A putra.

Lomba permainan tradisional tidak berhenti sampai disana. Ada lomba permainan tradisional catur jawa. Catur jawa sendiri merupakan permainan catur sederhana yang bisa dilakukan dimana saja dengan menggunakan media yang sangat sederhana, yakni berupa 6 buah batu dan sebuah pola yang digambar disebuah kertas. Meskipun demikian permainan individu atau perorangan ini menuntut kecerdasan dalam pengambilan strategi yang cepat. Lomba ini digelar di dalam ruangan yang kemudian memunculkan kelas 8A sebagai juara dari kategori putra dan kelas 7A untuk kategori putri.

Selian itu ada juga lomba permainan tradisional galasin. Secara teknis, galasin adalah permainan tim atau kelompok yang terdiri dari 5 orang yang dimainkan di lapangan terbuka. Peraturannya sederhana, tim yang bertanding dibagi menjadi 2, yakni tim penjaga dan tim pencetak skor. Ke 2 tim tersebut nantinya akan berganti peran dengan estimasi waktu yang telah ditentukan atau apabila tim pencetak skor dinyatakan tertangkap semua (tim penjaga menyentuh atau mengenai pemain pencetak skor). Diwaktu yang terbatas itu, tim pencetak skor harus melewati hadangan dari tim penjaga untuk sampai disebuah titik dan kemudian kembali ke titik sebelumnya, jika berhasil tim pencetak skor akan mendapatkan 1 point yang kemudian diakumulasi dengan pemain setimnya. Dan akhirnya setelah pertarungan panjang, juara lomba galasin adalah kelas 8C untuk kategori putri dan kelas 8A untuk kategori putra.

Berikutnya ada lomba permainan tradisional congklak dan bekel yang khusus diperuntukan untuk putri. Kedua permainan ini membutuhkan keterampilan dan kecermatan tangan dengan strategi yang tersusun rapih. Bagaimana caranya agar sewaktu kita bermain congklak kita tidak “ngeceng” (istilah permainan congklak untuk menjelaskan sebuah lubang yang tidak boleh diiisi sebagai konsekuensi kalah jumlah biji congklak dalam satu buah putaran permainan congklak). Kemudian bagaimana caranya agar sewaktu bermain bekel bola tetap berada dalam genggaman tangan sembari mengubah posisi bekel. Terlihat mudah, tapi cukup sulit jika tidak biasa memainkannya.

Ada pula lomba prepet jengkol dan lompat karet untuk yang putri. Prepet jengkol adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh sebuah tim yang terdiri dari 3-4 orang. Cara bermainnya, setiap tim membentuk lingkaran dengan posisi tubuh saling membelakangi. Setelah itu, kaki mereka saling mengangkat satu sama lain untuk kemudian membuat sebuah pola yang saling terkait. Jika sudah tim tersebut kemudian bernyanyi lagu prepet jengkol dan berputar sembari bertepuk tangan. Satu saja kaki dari tim tersebut terjatuh, maka tim tersebut dinyatakan kalah. Dan sebagai pemenang dari lomba ini adalah kelas 8C. Untuk lompat karet pun demikian, permainan yang menarik yang membutuhkan ketangkasan dan kemampuan daya lompat yang tinggi. Karet mulai dibentang dari pinggang untuk dilompati dan terus sampai sejengkal di atas kepala yang memegang karet. Apabila berhasil melompatinya kemudian berteriak “MERDEKA”. Dimana yang keluar sebagai juara lagi-lagi adalah kelas 8C.

Lain putri, lain pula putra. Khusus untuk putra ada lomba permainan tradisional BT 7. Secara umum permainan ini hampir menyerupai olahraga kasti, namun bedanya BT 7 tidak menggunakan alat pemukul dan menggunakan batu berjumlah tujuh yang ditumpuk sebagai sasarannya. Jika sasarannya telah jatuh, maka tim penjaga kemudian merapihkannya, yang tentunya tidaklah mudah. Karena selalu mendapat gangguan dari tim lain. Agar tim lawan tidak mengganggu penyusunan kembali BT 7 maka tim penjaga dibekali sebuah bola untuk dilemparkan kepada tim lawan. Ini permainan sekaligus olah raga yang menghibur. Tim putra kelas 8C keluar sebagai pemenang.

Para pemenang dari setiap mata lomba permainan tradisional selanjutnya mendapatkan sebuah setifikat, dimana hadiah lainnya yang diterima oleh mereka berupa makan jajanan tradisional bersama-sama dalam sebuah ruang. Ini sesuai dengan tema lomba, sehingga makanan jajan tradisional yang disediakan seperti kue klepon, kue ape, kue lupis, dan kue gemblong. Ditambah segelas es kelapa muda yang segar.

Inilah class meeting SMPIT Darbi yang unik sekaligus mendidik. Selamat untuk para pemenang, nikmati suguhan jajanan tradisional setelah berpeluh-peluh mengikuti lomba permainan tradisional.

Sebuah nukilan lirik lagu dari dik doank yang berjudul “Maen Diluar”
Maen di luar yok.. maen diluar
Maen di luar yok ayok maen di luar
Ambil pelepah pisang, kita buat mainan
Mulai dari kena panah pe kuda-kudaan
Kudanya lari kencang
Penumpang tunggang langgang
Jalannya goyang-goyang
Jatuh celentang
Yuk kita maen dapu
Yang lain maen jampo
Wanita loncat karet
Yang laki maen benteng
Maen di luar yok.. maen diluar
Maen di luar yok ayok maen di luar

Daintara persiapan pementasan taeter, dekorasi, penilaian UKK, dan sekelumit agenda lainnya,

13 Juni 2012.

No comments:

Post a Comment