Friday 4 January 2013

Jadi Pengusaha Cilik, Kenapa Tidak?

Ilustrasi
Ilustrasi
KBR68H - Wirausahawan adalah penggerak ekonomi suatu negara. Idealnya, suatu negara memiliki 2 persen penduduk yang berprofesi sebagai wirausahawan. Dari data yang dilansir oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Amerika masih menjadi negara dengan rasio jumlah wirausahawan tertinggi yaitu 12% dari jumlah keseluruhan penduduk negara tersebut.
Cina dan Jepang menempati urutan selanjutnya dengan rasio 10%. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Ternyata, dari sekitar 230 juta penduduk negeri ini, hanya 564. 240 yang berprofesi menjadi wirausahawan. Jumlah tersebut setara dengan 0,24% dari jumlah total penduduk. Sangat jauh bahkan bila dibandingkan dengan negara tetangga kita yaitu Singapura yang 7% penghuninya adalah wirausahawan.

Bertolak dari fakta tersebut, Sekolah Islam Terpadu Darul Abidin berupaya mencetak anak didiknya menjadi pengusaha handal sedini mungkin. Tidak tanggung-tanggung, para siswa di sekolah tersebut dididik menjadi wirausahawan semenjak Taman kanak-kanak! Menurut Kepala Bagian Humas dan Relasi Sekolah Islam Terpadu Darul Abidin Pepi Lisa Nindya, Sekolah Darul Abidin berupaya mencetak generasi ramaja yang tidak hanya pintar dalam hal akademik saja.

Menurut Kepala Sekolah SMP Darul Abidin, Nurul Badriyah dirinya berniat mencetak generasi  yang kreatif,inovatif, dan mampu menetukan pilihan ketika beranjak dewasa. Untuk itu, menurut Nurul di Darul Abidin, setiap siswa mulai dari jejang TK sampai SMP disediakan berbagai kelas pilihan. Salah satu program yang diterapkan kepada para siswa adalah E-day atau entrepreneur day yaitu hari dimana setiap siswa diharuskan membuat proposal usaha dengan tema tertentu. “Misalnya usaha dengan tema makanan dari singkong dan umbi-umbian.” Lanjut Nurul.

Program E-day menurut Nurul melibatkan para siswa dari mulai perencanaan hingga penjualan produk yang mereka buat sendiri. “Bahkan mereka juga diajarkan untuk berpromosi.” Imbuh Nurul. Hal tersebut dilakukan tidak lain untuk melatih mental bersaing dari para siswa. Alih-alih membebani siswa, program tersebut menurut Pepi justru disambut baik oleh siswa karena dikemas secara menyenangkan.

Pentingnya pengenalan kewirausahaan sejak dini diamini oleh Didi Diarsa Anggota Komunitas Wirausaha Tangan di Atas. Menurutnya, kewirausahaan merupakan pelajaran yang harus dikenalkan kepada siswa sejak dini. “Di Amerika dan Inggris program tersebut bahkan telah diperkenalkan sejak dekade 80-an.” tambahnya. Untuk itu, dia berharap pemerintah dapat mengintegrasikan program tersebut ke dalam kurikulum sehingga dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lain.

Source: KBR

No comments:

Post a Comment